Monday, 22 February 2016

Cara Menyembuhkan Penyakit Gay-Lesbian




Sebagian orang merasa heran dan bisa jadi agak risih dengan orang yang mendapat ujian tertimpa penyakit seperti ini. Betapa tidak, wanita diciptakan begitu indah di mata laki-laki mengalahkan segala bentuk pemandangan dan panorama indah di dunia akan tetapi ia lebih condong kepada sejenis dan berpaling dari wanita. Begitu juga dengan wanita yang sejatinya haus akan kasih sayang dan belaian laki-laki tetapi mereka lebih condong terhadap sejenis (homoseksual-lesbian).
Penderita penyakit ini juga terkadang heran dengan diri mereka sendiri. Terkadang mereka menikmati penyakit ini tetapi ada juga yang tersiksa, ingin sembuh tetapi tidak bisa, ingin konsultasi dan berterus terang tetapi malu. Khususnya kaum laki-laki yang menjadi gay (homoseksual) lebih susah terapinya, wanita lebih mudah sembuh karena dilihat dari penyebabnya.umumnya wanita menjadi lesbian karena kurang perhatian dari laki-laki. Sebagaimana kaum wanita nabi Luth ‘alaihissalam yang menjadi lesbian karena kaum laki-laki mereka sudah menjadi homoseks dan berpaling dari wanita mereka.

Setiap penyakit pasti ada obatnya

Penderita penyakit ini perlu menanamkan keyakinan dengan kuat bahwa mereka pasti bisa sembuh. Terkadang mereka putus asa, karena laki-laki tentu lebih banyak bergaul dengan laki-laki misalnya di ruang ganti, kamar mandi. Mereka lebih mudah terpapar dan terfitnah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ.
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim)

Penyebab penyakit ini

Dalam ilmu psikologi, penyebab mejadi gay secara umum ada dua:

1.trauma masa kecil.

Ketika kecil pernah mendapatkan perilaku kekerasaan atau pelecehan seksual sejenis. Maka akan bisa memperngaruhi pola pikir dan orientasi seksual ketika dewasa.
Misalnya ketika kecil ia pernah di sodomi oleh kakaknya atau pamannya.

2.menjadi gay karena pelarian

Lari dari suatu masalah, misalnya seroang laki-laki pernah ditolak 7 kali oleh seorang gadis atau beberapa gadis menolaknya, atau putus dari kekasih yang sangat ia cintai. Ketika ia perlahan-lahan menjadi gay, ia merasakan kenyaman dan kebahagiaan sehingga ia benar-benar memutuskan menjadi seorang gay.

Terapi psikologi kedokteran
Adapun terapi secara psikologi dan kedokteran maka bisa ditempuh beberapa cara berikut:

1.Menjauhi segala macam yang berkaitan dengan gay/lesbian

Misalnya teman, klub, aksesoris, bacaan dan sebagainya. Ini adalah salah satu faktor terbesar yang bisa membantu.

2. Merenungi gay/lesbian tidak bisa diterima di masyarakat.

Merenungi bahwa gay/lesbian tidak bisa diterima oleh masyarakat (terutama di indonesia), bahkan ada juga yang merasa jijik. Terus menanamkan pikiran bahwa gay/lesbian adalah penyakit yang harus disembuhkan.

3. Terapi sugesti.

Misalnya mengucapkan dengan suara agak keras (di saat sendiri):
“saya bukan gay/lesbian”
“gay/lesbian menjijikkan”
“saya suka lawan jenis”

Bisa juga dengan menulis di kertas dengan jumlah yang banyak dan berulang, misalnya 1000 kali.

4. Berusaha melakukan kegiatan dan aktifitas khas laki-laki/perempuan.

Aktivitas khas laki-laki misalnya olah raga karate, atau bergabung dengan komunitas-komunitas kegiatan yang khusus untuk jenis kelamin tertentu.

5.Terapi hormon

Jika diperlukan dengan bimbingan dokter bisa dilakukan terpi hormon secara berkala untuk lebih bisa menimbulkan sifat laki-laki.

6. Menjauhi bergaul dengan orang yang bejenis kelamin sama yang menarik syahwatnya.

Jika gay/lesbian punya kecengan sesama jenis yang menarik hatinya, maka jauhilah. Dan yang paling penting adalah dukungan semua pihak, keterbukaan dan menerima masukan. Jangan sampai ada yang mencela di depanya atau mengejek perjuangannya dalam emngobati penyakit ini.

Bimbingan Islam dalam hal ini

Adapun bimbingan agama Islam yang sempurna dalam hal ini, maka beberapa hal ini perlu direnungi:

1. Berdoa

Tulus berdoa dan bersungguh-sunggu dalam berdoa kepada Allah dalam memohon kesembuhan, karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Berdoa pada waktu dan tempat yang mustajab serta tidak mudah putus asa.

يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ ما لم يَعْجَل، يقول: دَعَوْتُ فلم يُسْتجب لي
“Doa kalian pasti akan dikabulkan, selama ia tidak terburu-buru, yaitu dengan berkata: aku telah berdoa, akan tetapi tidak kunjung dikabulkan.” (Muttafaqun ‘alaih)

2. Segera bertaubat kepada Allah

Segala sesuatu yang terjadi pada kita adalah akibat perbuatan dan kesalahan kita. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (As Syura: 30).

3. Menyadari bahwa gay/lesbian adalah dosa besar dan dilaknat pelakunya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلُوطًا إِذْ قالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفاحِشَةَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ (54) أَإِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّساءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

“Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak dapat mengetahui (akibat perbuatanmu).” ( An-Naml 27:54-55)

4.Menjauhi segala sesuatu yang berkaitan dengan gay/ lesbian.

Dalam hadits disebutkan:

لَعَنَ النبي صلى الله عليه وسلم الْمُخَنَّثِينَ من الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ من النِّسَاءِ وقال: (أَخْرِجُوهُمْ من بُيُوتِكُمْ). متفق عليه
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknati lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki, dan beliau bersabda: Usirlah mereka dari rumah-rumah kalian.” (Muttafaqun ’alaih)

5. Jangan sering menyendiri

Mintalah dukungan keluarga dan orang terdekat serta tetap bergaul dengan masyarakat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن الشيطان مع الواحد ، و هو من الاثنين أبعد
Sesungguhnya syetan itu bersama orang yang menyendiri, sedangkan ia akan menjauh dari dua orang.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al Albani)

6. Menjauhi makanan yang haram

Makanan bisa berpengaruh terhadap sifat manusia. Sebagaimana perkataan Ibnu Sirin, “Tidaklah ada binatang yang melakukan perilaku kaum Nabi Luth selain babi dan keledai.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad Dunya dalam kitab Zammul Malaahy)

Sumber tulisan www.muslimafiyah.com

1 comment:

top social

top navigation

About me